Hari Anak Nasional 2025: Kota untuk Semua Anak

“Kota yang baik adalah kota yang ramah bagi anak-anak. Bukan karena mereka kecil, tetapi karena mereka adalah masa depan.”

Tim Kota Semua

7/24/20252 min read

Hari Anak Nasional 2025: Kota untuk Semua Anak

“Kota yang baik adalah kota yang ramah bagi anak-anak. Bukan karena mereka kecil, tetapi karena mereka adalah masa depan.”

Setiap tanggal 23 Juli, Indonesia memperingati Hari Anak Nasional — sebuah momentum penting untuk merefleksikan komitmen kita dalam menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan inklusif bagi anak-anak. Namun bagi Kota Semua, hari ini bukan hanya seremoni. Ini adalah ajakan: untuk melihat kota dari sudut pandang anak-anak, dan mulai bertanya — apakah kota kita benar-benar berpihak pada mereka?

Kota dari Kacamata Anak

Anak-anak bukan sekadar "pengguna masa depan" kota. Mereka adalah warga kota hari ini. Mereka menyeberang jalan, bermain di trotoar, naik bus bersama ibunya, berjalan ke sekolah, atau hanya ingin punya ruang bermain di luar rumah tanpa rasa takut.

Namun realitanya, kota belum sepenuhnya berpihak pada mereka:

  • Trotoar penuh lubang dan motor.

  • Sekolah tanpa akses jalan kaki yang aman.

  • Tidak ada tempat bermain yang layak di permukiman padat.

  • Minimnya ruang ekspresi bagi suara dan ide anak-anak.

Prinsip “Inklusi Sejak Awal”

Kota Semua percaya bahwa inklusi bukan hal tambahan — ia harus menjadi prinsip utama sejak perencanaan. Ruang kota yang adil berarti memberi ruang yang setara bagi anak dengan berbagai latar belakang: anak perempuan, anak dengan disabilitas, anak dari keluarga pekerja informal, anak di kampung kota, anak-anak yang suaranya sering kali tidak didengar.

Karena itu, kami mendorong pendekatan "equity by design, inclusion by intent" dalam setiap kebijakan dan pembangunan kota.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Hari Anak Nasional ini, Kota Semua mengajak setiap warga kota untuk:

  1. Mendengarkan anak-anak — ajak mereka bicara tentang kota versinya.

  2. Memperjuangkan ruang bermain dan ruang aman di setiap RW.

  3. Membuka ruang partisipasi dalam musrenbang, desain kota, dan keputusan lokal.

  4. Membiasakan berkegiatan di ruang publik bersama anak-anak.

  5. Mengadvokasi kebijakan kota yang berpihak pada hak anak.

Amplify Their Voice

Anak-anak juga warga kota. Suara mereka sah, penting, dan harus di-amplify.

Melalui gerakan PETA CERITA KOTA, kami akan mengajak anak-anak (dan orang dewasa) untuk menuliskan pengalaman dan harapannya tentang ruang kota di media interaktif yang bisa mereka akses, baik secara online maupun di kegiatan tatap muka kami.

Karena kota yang layak untuk anak, adalah kota yang layak untuk semua

Mari Rayakan Hari Anak Nasional Dengan Tindakan

Peringatan ini adalah pengingat: mari kita rayakan anak-anak dengan memastikan mereka tumbuh dalam kota yang mencintai dan melindungi mereka. Bukan sekadar kota yang “mengizinkan” mereka hadir — tapi kota yang mengundang mereka tumbuh, bersuara, dan merasa memiliki ruang.

Kota Semua. Karena kota yang inklusif bukan terjadi karena kebetulan — tetapi karena pilihan.